Kategori
Berita Kuliah Tamu

Kuliah Tamu Kerja Praktek

[:id]

Pada tanggal 16 Februari 2021, Prodi Teknik Pangan dan Prodi Teknik Bioenergi dan Kemurgi melaksanakan kuliah tamu Kerja Praktek (TB 4090/PG4090). Acara ini menghadirkan Bapak Guntur Prihartomo dari Industri Gula Glenmore. Pada acara Bapak Guntur memberikan materi yang bertemakan proses produksi gula. Selain itu juga beliau berbagi tentang pengalaman ia selama bekerja. Program Studi Teknik Pangan dan Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB mengucapkan terima kasih atas peran serta Bapak Guntur Prihartomo dari Industri Gula Glenmore dalam meningkatkan mutu pendidikan sarjana.[:en]

On February 16, 2021, the Department Food Engineering and Department Bioenergy Engineering and Chemurgy conducted a guest lecture on Job Training (TB 4090 / PG4090). This event presented Mr. Guntur Prihartomo from the Glenmore Sugar Industry. At the event, Mr. Guntur presented material with the theme of the sugar production process. In addition, he also shared about his experiences while working. the Department Food Engineering and Department Bioenergy Engineering and Chemurgy, ITB, would like to thank the participation of Mr. Guntur Prihartomo from the Glenmore Sugar Industry in improving the quality of undergraduate education.[:]

Kategori
Berita Kuliah Tamu

Kuliah Tamu Rancangan Pabrik

[:id]

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik khususnya dalam praktek-praktek rancang bangun, pada tanggal 15 Februari 2021, Prodi Teknik Bioenergi & Kemurgi dan Prodi Pangan melaksanakan kuliah tamu mata kuliah TB 4094 Perancangan Pabrik Bioenergi & Kemurgi dan PG 4094 Perancangan Pabrik Pangan. Acara ini menghadikan Bapak Estu Yuris Priangga dari PT. Rekayasa Industri (Rekind). Pada acara ini, Bapak Estu membagikan pengalaman khususnya dalam bidang konstruksi pabrik kemurgi dan pangan yaitu Pabrik Gula Glenmore yang telah berhasi dibangun di Banyuwangi. Program Studi Teknik Teknik Bioenergi & Kemurgi dan Teknik Pangan ITB mengucapkan terima kasih atas peran serta PT Rekayasa Industri dalam meningkatkan mutu pendidikan sarjana.

[:en]

To provide a better understanding, especially in design practices, on February 15, 2021, the Department of Bioenergy Engineering and Chemurgy
with the Department of Food Engineering conducted a guest lecture on the TB 4094 course Bioenergy & Chemurgy Factory Design and PG 4094 Food Factory Design. This event made Mr. Estu Yuris Priangga from PT. Industrial Engineering (Rekind). At this event, Mr. Estu shared his experiences, especially in the field of Chemurgy and food factory construction, namely the Glenmore Sugar Factory which has been successfully built in Banyuwangi. Bioenergy Engineering and Chemurgy with Food Engineering ITB would like to thank the participation of PT Rekayasa Industri in improving the quality of undergraduate education.

[:]

Kategori
Berita Kuliah Tamu

Diskusi “Pengolahan Porang untuk Industri Pangan Indonesia”

[:id]

Program studi Teknik Pangan ITB mengadakan diskusi dengan tema “Pengolahan Porang untuk Industri Pangan Indonesia” sebagai bagian dari kuliah PG3201 Teknologi Hidrokoloid. Diskusi yang diselenggarakan secara daring ini menghadirkan Bapak Andy Murphy, Head of R&D P.T. Suntory Garuda Beverages.

Kuliah diawali dengan pemaparan singkat dari salah satu pengajar kuliah ini, yaitu Dr. Tatang H. Soerawidjaja. Pak Tatang memaparkan bahwa tanaman porang di Indonesia sebenarnya sudah mulai diteliti dan dieskpor sejak zaman Hindia Belanda.
Peserta kuliah diajak untuk berpartisipasi aktif dengan mengumpulkan berbagai fakta menarik seputar porang. Hasil pencarian lalu didiskusikan bersama di dalam kesempatan ini.

Bapak Andy menjelaskan bahwa tepung glukomannan hasil pengolahan dari porang dapat diaplikasikan dalam banyak produk pada industri makanan dan minuman, seperti minuman jeli, olahan daging seperti sosis, bahkan hingga makanan hewan.

Masih banyak tantangan yang perlu dijawab dalam pemanfaatan porang untuk industri pangan. Prodi Teknik Pangan ITB turut ambil bagian dengan melakukan riset mengenai pemurnian glukomannan. Mari kita berdayakan sumber daya alam lokal agar Indonesia mencapai ketahanan pangan![:en]

Department of Food Engineering held a discussion with the theme “Porang Processing for the Indonesian Food Industry” as part of the PG3201 Hydrocolloid Technology course. The discussion, which was held online, presented Mr. Andy Murphy, Head of R&D P.T. Suntory Garuda Beverages.

The lecture began with a brief presentation from one of the lecturers of this course, namely Dr. Tatang H. Soerawidjaja. Mr. Tatang explained that the porang plant in Indonesia has actually been researched and exported since the Dutch East Indies era.
Lecturers are invited to actively participate by collecting interesting facts about porang. The search results are then discussed together on this occasion.

Mr. Andy explained that the glucomannan flour processed from porang can be applied in many products in the food and beverage industry, such as jelly drinks, processed meats such as sausages, and even pet food.

There are still many challenges that need to be answered in the use of porang for the food industry. Food Engineering Study Program ITB took part by conducting research on glucomannan purification. Let’s empower local natural resources so that Indonesia can achieve food security!

 [:]

Kategori
Berita Kuliah Tamu

Kuliah Tamu PG4023 Teknologi Minuman Olahan

[:id]

Program studi Teknik Pangan Institut Teknologi Bandung kembali mengadakan kuliah tamu untuk menambah wawasan dan memperlengkapi mahasiswa dengan penerapan ilmu yang telah dipelajari di kelas. Kuliah tamu kali ini diselenggarakan dalam kuliah PG4023 Teknologi Minuman Olahan pada hari Jumat, 20 November 2020 dengan mengusung tema “Pengenalan Industri Minuman di Indonesia dan Tantangan Bahan Baku Khas” yang dibawakan oleh Bapak Andy Murphy, kepala bagian Research and Development PT Suntory Garuda Beverages (SGB).

Industri ini masih terus berkembang dengan laju yang cukup tinggi bahkan di tengah keadaan pandemi. Jenis-jenis minuman dengan penjualan terbesar dimulai dari yang tertinggi adalah air minum dalam kemasan, minuman teh, minuman berperisa buah dan jus, minuman berkarbonasi, minuman kopi, dan minuman isotonik dan energi.

Setiap jenis minuman ini memiliki kompleksitas teknologi dan tantangan tersendiri terutama dalam hal keamanan pangan dan stabilitas kualitas selama masa simpan. Misalnya minuman teh kemasan memiliki pH netral sehingga lebih ideal untuk pertumbuhan mikroba berbahaya; minuman teh pun rawan teroksidasi selama penyimpanan yang dapat berakibat pada hilangnya rasa dan aroma teh.

Demikian pun terdapat tantangan dalam hal perancangan produk minuman agar dapat memenuhi pemintaan dan ekspektasi konsumen. “Dalam perancangan produk minuman yang akan dijual ke pasar, diperlukan pemikiran mengenai masalah apa yang dapat diselesaikan dengan adanya produk ini, ” tutur Pak Andy Murphy.

Untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen dan pasar industri minuman yang semakin kompetitif, inovasi dalam pemrosesan minuman pun menjadi penting termasuk pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia sebagai bahan baku minuman. Indonesia memiliki berbagai bahan baku khas seperti air kelapa sebagai bahan utama nata de coco, rumput laut untuk produksi karagenan, dan ekstrak dari tanaman porang sebagai substitusi konjac gum.

“Yang menjadi masalah adalah bangsa Indonesia umumnya lebih suka mengekspor bahan mentah lalu mengimpor bahan yang telah diproses di luar negeri dengan harga yang jauh lebih mahal, dibandingkan dengan mengolah sendiri di dalam negeri”, ucapnya.

Sebagai penutup, beliau menyampaikan berbagai tantangan dalam industri minuman olahan yang dapat dipecahkan oleh lulusan Teknik Pangan. Hal pertama adalah inovasi dalam perancangan produk untuk menurunkan kadar gula, garam, dan lemak tanpa mengorbankan kualitas rasa produk. Kedua, inovasi dalam kemasan plastik sangat diperlukan untuk menjaga lingkungan, misalnya dengan mencari alternatif bahan yang lebih mudah terurai, metode baru dalam hal daur ulang, ataupun rencana bisnis baru untuk menghasilkan industri yang lebih berkelanjutan.

Partisipan kuliah tamu sangat antusias dan menyampaikan banyak pertanyaan yang sebagian besar langsung dijawab oleh Pak Andy. Kuliah selama tiga jam ini ditutup dengan penyerahan sertifikat oleh Ketua Program Studi Teknik Pangan, Dr. Ronny Purwadi, dan juga acara foto bersama.

[:en]

The Food Engineering Department at the Bandung Institute of Technology held another guest lecture to add insight and equip students with the application of the knowledge they had learned in class. This guest lecture was held in the PG4023 lecture on Processed Beverage Technology on Friday, November 20, 2020 with the theme “Introduction to the Beverage Industry in Indonesia and the Challenge of Typical Raw Materials” presented by Mr. Andy Murphy, head of the Research and Development section of PT Suntory Garuda Beverages SGB).

This industry is still growing at a fairly high rate even in the midst of a pandemic. The types of drinks with the biggest sales starting from the highest are bottled drinking water, tea drinks, fruit and juice flavored drinks, carbonated drinks, coffee drinks, and isotonic and energy drinks.

Each type of drink has its own technological complexity and challenges, especially in terms of food safety and quality stability during shelf life. For example, packaged tea drinks have a neutral pH so they are more ideal for the growth of harmful microbes; tea drinks are also prone to oxidation during storage which can result in loss of tea flavor and aroma.

Likewise, there are challenges in designing beverage products in order to meet consumer demands and expectations. “In designing beverage products that will be sold to the market, it is necessary to think about what problems can be solved with this product,” said Mr. Andy Murphy.

To meet changing consumer demands and the increasingly competitive beverage industry market, innovation in beverage processing is also important, including the use of Indonesia’s biodiversity as raw material for beverages. Indonesia has a variety of distinctive raw materials such as coconut water as the main ingredient for nata de coco, seaweed for carrageenan production, and extracts from the porang plant as a substitute for konjac gum.

“The problem is that the Indonesian nation generally prefers to export raw materials and then import materials that have been processed abroad at a much higher price, compared to processing it at home,” he said.

In closing, he conveyed various challenges in the processed beverage industry that can be solved by Food Engineering graduates. The first is innovation in product design to reduce levels of sugar, salt and fat without compromising the taste quality of the product. Second, innovation in plastic packaging is needed to protect the environment, for example by looking for alternatives to materials that are more biodegradable, new methods of recycling, or new business plans to produce a more sustainable industry.

Participants in the guest lecture were very enthusiastic and asked many questions, most of which Mr. Andy answered immediately. The three-hour lecture was closed with a certificate handover by the Head of the Food Engineering Study Program, Dr. Ronny Purwadi, and also a group photo event.

[:]

Kategori
Berita Kuliah Tamu

Kuliah Tamu dari PT Mondelez di Prodi PG 5/3/2019 tentang company profile, quality assurance dan product development.

[:id]

PT Mondelez internasional salah satu produsen snack terbesar dunia. Produknya antara lain Oreo, biskuat, ritz, Cadbury, toblerone, belvita, dan keju kraft. Program Studi Teknik Pangan mengucapkan terima kasih atas peran PT Mondelez dalam peningkatan pendidikan program sarjana.[:en]

PT Mondelez International is one of the world’s largest snack producers. Its products include Oreo, biskuat, ritz, Cadbury, toblerone, belvita, and kraft cheese. The Food Engineering Study Program thanked the role of PT Mondelez in improving undergraduate education.[:]

id_IDBahasa Indonesia