[:id]
Disadur dari situs ITB
JATINANGOR, itb.ac.id – Teknik Pangan adalah bidang keilmuan yang mempelajari teknologi dan proses pengolahan pangan. Lulusan Teknik Pangan diharapkan dapat memformulasikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pemrosesan dan pengolahan pangan pada skala industri, memiliki pengetahuan tentang komponen pangan khas Indonesia, serta mengetahui pangan tandingan yang berasal dari dalam negeri. Oleh karena itu, para lulusan Teknik Pangan perlu dikenalkan pada dunia industri pangan sejak dini. Berangkat dari hal ini, Himpunan Mahasiswa Teknik Pangan (HMPG) ITB menyelenggarakan seminar keprofesian Teknik Pangan bertajuk Seminar of Food Engineering Based on Industrial Thinking (SOERABI). Tujuan dari seminar ini adalah untuk mengenalkan dunia industri pangan dan peluang karir dalam bidang pangan kepada mahasiswa ITB, secara khusus mahasiswa Teknik Pangan ITB.
Seminar SOERABI sendiri diselenggarakan pada Sabtu (18/11/17) bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) 1 ITB kampus Jatinangor. Selain dihadiri oleh mahasiswa dan para dosen pengajar Teknik Pangan ITB, seminar ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari program studi lain, seperti Rekayasa Pertanian, Rekayasa Hayati, Teknologi Pasca Panen, Kewirausahaan, dan para mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) dari Fakultas Teknologi Industri. Dalam seminar ini, pembicara yang dihadirkan adalah para praktisi yang sudah berkecimpung lama dalam dunia industri pangan.
Pembicara seminar yang pertama adalah Abdul Rachman Winata dari Unilever. Rachman sendiri merupakan alumni Teknik Kimia ITB angkatan 2006 yang saat ini bekerja sebagai Assistant Manager For Processing Unilever Walls. Dalam seminar yang dibawakannya, Rachman banyak menjelaskan peran seorang insinyur pangan dalam menjalankan proses produksi pangan dalam skala industri. Misalnya, seorang insinyur pangan diperlukan untuk memastikan proses produksi berlangsung dengan baik sesuai dengan Good Manufacturing Practice (GMP) yang berlaku. Selain itu, insinyur pangan juga harus mampu mengevaluasi suatu proses produksi pangan sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses atau mampu memperbaiki kesalahan yang terjadi selama proses produksi.
Pembicara seminar yang kedua adalah Fernando dari PT. Zena Nirmala Sentosa. Berbeda dengan Rachman, Fernando yang juga merupakan alumni Teknik Kimia ITB angkatan 2006 menjelaskan peluang karir lulusan Teknik Pangan dalam bidang wirausaha. Fernando sendiri merupakan seorang wirausahawan yang telah mulai membangun perusahaan pangan sejak di bangku kuliah. Menurut Fernando, untuk dapat bersaing dalam bisnis pangan, seorang wirausahawan harus menjadi inovatif. Pasalnya, produk pangan merupakan salah satu produk yang sangat cepat berubah dan mudah untuk dimodifikasi. Sehingga, setiap waktunya pola konsumsi pangan masyarakat akan terus berubah. Untuk itulah para wirausahawan yang ingin bergelut dalam bidang pangan harus inovatif dan mudah beradaptasi pula. Sikap ini dapat dikembangkan sejak di bangku kuliah. Oleh karena itu, Fernando mengajak para peserta seminar untuk mulai berkarya dan berinovasi sejak di bangku kuliah.
Saat ditemui di sela-sela seminar, ketua penyelenggara SOERABI, Evelyn Angelica (Teknik Pangan 2015) mengungkapkan bahwa seminar ini sendiri sangat penting bagi mahasiswa, terutama para mahasiswa yang ingin bekerja dalam bidang pangan. Evelyn berharap seminar serupa dapat diselenggarakan di waktu-waktu berikutnya dengan lebih baik lagi. Evelyn juga berharap melalui seminar ini, para peserta bisa mendapatkan pengetahuan lebih tentang industri pangan dan peluang karirnya. “Semoga seminar ini bisa membuka wawasan para peserta tentang dunia pangan”, pungkasnya.[:en]
Adapted from the site ITB
JATINANGOR, itb.ac.id – Food Engineering is a scientific field that studies food processing technology and processes. Food Engineering graduates are expected to formulate problems related to food processing and processing on an industrial scale, have knowledge of typical Indonesian food components, and know competing foods originating from within the country. Therefore, Food Engineering graduates need to be introduced to the world of the food industry from an early age. Departing from this, the Food Engineering Student Association (HMPG) ITB held a Food Engineering professional seminar entitled Seminar on Food Engineering Based on Industrial Thinking (SOERABI). The purpose of this seminar is to introduce the world of food industry and career opportunities in the field of food to ITB students, specifically Food Engineering students of ITB.
The SOERABI seminar itself was held on Saturday (11/18/17) at the Public Lecture Building (GKU) 1 ITB campus Jatinangor. In addition to being attended by students and lecturers of Food Engineering, ITB, this seminar was also attended by students from other study programs, such as Agricultural Engineering, Biological Engineering, Post Harvest Technology, Entrepreneurship, and students of the Joint Preparation Phase (TPB) from the Industrial Technology Faculty. In this seminar, the speakers presented were practitioners who had been involved in the food industry.
The first seminar speaker was Abdul Rachman Winata from Unilever. Rachman himself is a 2006 alumni of Chemical Engineering ITB who currently works as Assistant Manager for Processing at Unilever Walls. In the seminar he presented, Rachman explained a lot about the role of a food engineer in carrying out the food production process on an industrial scale. For example, a food engineer is needed to ensure the production process takes place in accordance with the applicable Good Manufacturing Practice (GMP). In addition, food engineers must also be able to evaluate a food production process so that it can improve process efficiency or be able to correct errors that occur during the production process.
The second seminar speaker was Fernando from PT. Zena Nirmala Sentosa. In contrast to Rachman, Fernando, who is also an alumni of the Chemical Engineering ITB in 2006 explained the career opportunities of Food Engineering graduates in the field of entrepreneurship. Fernando himself is an entrepreneur who has started building food companies since he was in college. According to Fernando, to be able to compete in the food business, an entrepreneur must be innovative. Because, food products are one product that is very fast changing and easy to modify. So, every time the pattern of food consumption of the people will continue to change. For this reason entrepreneurs who want to struggle in the food sector must be innovative and adaptable as well. This attitude can be developed since college. Therefore, Fernando invited the seminar participants to start working and innovating since they were in college.
When met during the seminar, the head of the organizer SOERABI, Evelyn Angelica (Food Engineering 2015) revealed that the seminar itself is very important for students, especially students who want to work in the food sector. Evelyn hopes that similar seminars can be held in the following times better. Evelyn also hopes that through this seminar, participants can get more knowledge about the food industry and career opportunities. “Hopefully this seminar can open the participants’ insight into the world of food,” he concluded.[:]