Categories
Article Seminar

Kontribusi Teknik Pangan ITB dalam Memajukan Industri Pangan Indonesia

[:id]

BANDUNG, itb.ac.id—Prof. Lienda Aliwarga Handojo sebagai guru besar dari Ilmu Teknologi Pemrosesan Bahan Pangan, Fakultas Teknologi Industri ITB memaparkan berbagai riset dan penelitian yang telah dilakukan. Pemaparan dilakukan pada Sabtu (11/12/2021) bersamaan dengan orasi ilmiah yang ia sampaikan.

Penelitian Prof. Lienda berfokus pada riset berbasis bahan baku lokal seperti sawit, kelapa, kakao, singkong, dll. Proses penelitian dilakukan dengan memanfaatkan berbagai proses pengolahan untuk mendapatkan aneka produk pangan bernilai tambah termasuk mengurangi ketergantungan impor.

Penelitian pertama yang dilakukan adalah suplemen pakan ternak sabun kalsium. Tujuan penelitian ini adalah mengurangi impor susu Indonesia dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas susu sapi lokal. Sabun kalsium atau sering dikenal dengan lemak kalsium, diperoleh dari reaksi Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dengan kapur. PFAD merupakan produk samping proses pemurnian Crude Palm Oil yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia.

Suplemen ini dapat menaikkan produktivitas susu sapi perah secara signifikan termasuk kualitasnya. Hasil uji menunjukkan bahwa kualitas sabun kalsium yang dihasilkan sedikit lebih unggul dari produk serupa yang ada di pasaran luar negeri. Penelitian ini telah dituangkan dalam bentuk 3 buah paten.

Selanjutnya adalah penelitian fermented cassava flour (fercaf). Penelitian ini berhasil mengembangkan tepung fercaf yang berfungsi sebagai diversifikasi pangan atau sebagai substitusi impor tepung terigu. Hasil penelitian ini telah memperoleh paten dan diaplikasikan oleh PT Cassava Industri Estat Tujuh Sembilan di tahun 2017 dengan memproduksi tepung fercaf ini dalam skala komersial.

Beberapa penelitian lainnya juga berhasil dilakukan. Pengolahan whey untuk minuman bernutrisi misalnya. Whey yang merupakan limbah pabrik keju masih mengandung sekitar 6 gram protein/liter sehingga bisa diproses untuk menghasilkan minuman bernutrisi. “Pemrosesan air kelapa untuk minuman siap saji menggunakan teknologi membran. Maupun pemrosesan daun stevia sebagai sumber gula alami rendah kalori,” ujarnya.

Selain penelitian yang disebutkan sebelumnya, dilakukan pula adaptasi teknologi baru (novel processes) untuk pengolahan pangan. Pulse Electric Field untuk preservasi pasta alpukat dan pasta jahe. Karena seperti yang diketahui, alpukat merupakan buah yang tidak tahan panas sehingga preservasi secara termal tidak bisa dilakukan. Adapula edible coating yang bisa dimanfaatkan untuk memperpanjang umur simpan buah.

Prof. Lienda menyampaikan beberapa pesan tentang potensi industri pangan di masa mendatang. “Masih akan muncul beragam teknologi baru yang membutuhkan penyempurnaan melalui berbagai penelitian. Keberhasilan riset-riset di perguruan tinggi pun tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi dari semua pemangku kepentingan sebagai persiapan bangsa Indonesia untuk bersaing dan menghadapi tantangan global dalam industri pangan di masa depan,” tegas Prof. Lienda.

Reporter : Anastasia Meliana (Sains dan Teknologi Farmasi, 2019)

[:en]

BANDUNG, itb.ac.id—Prof. Lienda Aliwarga Handojo as a professor of Food Processing Technology Science, Faculty of Industrial Technology, ITB, explained various researches and studies that have been carried out. The presentation was held on Saturday (11/12/2021) along with the scientific oration she delivered.

Prof. Lienda’s research focuses on research based on local raw materials such as palm oil, coconut, cocoa, cassava, etc. The research process is carried out by utilizing various processing processes to obtain various value-added food products including reducing dependence on imports.

The first research conducted was a calcium soap animal feed supplement. The purpose of this study is to reduce imports of Indonesian milk by increasing the productivity and quality of local cow’s milk. Calcium soap or often known as calcium fat, is obtained from the reaction of Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) with lime. PFAD is a by-product of the Crude Palm Oil refining process which is very abundant in Indonesia.

This supplement can significantly increase the productivity of dairy cows’ milk, including its quality. The test results show that the quality of the calcium soap produced is slightly superior to similar products on the foreign market. This research has been stated in the form of 3 patents.

Next is the study of fermented cassava flour (fercaf). This research succeeded in developing fercaf which functions as food diversification or as a substitute for imported wheat flour. The results of this research have obtained a patent and were applied by PT Cassava Industri Estat Tujuh Sembilan in 2017 who produces fercaf on a commercial scale.

Several other studies have also been successfully carried out. Processing whey for nutritious drinks, for example. Whey which is a cheese factory waste still contains about 6 grams of protein/liter so it can be processed to produce nutritious drinks. “Coconut water processing for ready-to-drink drinks uses membrane technology. As well as processing stevia leaves as a source of low-calorie natural sugar,” he said.

In addition to the research previously mentioned, adaptation of new technologies (novel processes) for food processing was also carried out. Pulse Electric Field for preservation of avocado paste and ginger paste. Because as is known, avocado is a fruit that is not heat-resistant so that thermal preservation cannot be done. There is also an edible coating that can be used to extend the shelf life of the fruit.

Prof. Lienda conveyed several messages about the potential of the food industry in the future. “There will still be a variety of new technologies that require refinement through various studies. The success of research in universities cannot go alone. Synergy from all stakeholders is needed in preparation for Indonesia to compete and face global challenges in the food industry in the future,” said Prof. Lienda.

Reporter : Anastasia Meliana (Pharmaceutical Science and Technology, 2019)

[:]

en_USEnglish