Author: admin
Pendaftaran KNMIPA ITB 2021
Drestanta Tiyasa
(Panutan yang cerdas dan berwawasan luas)
Mari kira sampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dosen, kolega, dan intelektual teladan kita:
1. Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman, DEA (Teknik Industri)
2. Ir. Wisnu Hendradjit, MSCE (Teknik Fisika)
3. Dr. Ir. Isdiriayani Nurdin (Teknik Kimia)
4. Ir. F.X. Nugroho Soelami, M.BEnv., Ph.D (Teknik Fisika)
5. Ir. Leksananto, M.Eng (Teknik Industri)
6. Prof. Dr. Ir. N. Harijono A. Tjokronegoro, DEA (Teknik Fisika)
Mahasiswa, alumni, keluarga, kerabat dan kolega diperkenankan untuk bergabung dan menyampaikan apresiasi pada kegiatan yang akan diselenggarakan pada,
Hari, tanggal: Sabtu, 30 Januari 2021
Waktu: 09.00 – 12.00 WIB
Link zoom Meeting
bit.ly/ZoomPurnabaktiFTIITB
Meeting ID: 857 1666 4894
Passcode: 591265
Dresscode: Batik
Testimoni untuk para dosen purnabakti dapat disampaikan sampai dengan hari Sabtu, 30 Januari 2020 pukul 08.00 WIB melalui tautan berikut:
bit.ly/testimonipurnabaktiFTI
Terima kasih.
CP: Budi (bit.ly/HaloBudi)
Friday Morning Lectures on Biorefinery
FTI Webinar Series Bulan November 2020
[:id]
Fakultas Teknologi Industri ITB mengundang anda untuk mengikuti:
FTI Webinar Series Bulan November 2020 (GRATIS)
Perkembangan Teknologi & Tantangan Implementasi Bioenergi Indonesia
Kamis, 26 November 2020 pukul 09.00 – 11.00 WIB
Melalui aplikasi ZOOM
Pembicara
Dr. Tirto Prakoso, ST., M.Eng.
KK Teknologi Pengolahan Biomassa dan Pangan, FTI ITB
Jenny Rizkiana, ST., MT., Ph.D.
KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis, FTI ITB
Moderator
Dr. Dianika Lestari, ST., MT.
KK Teknologi Pengolahan Biomassa dan Pangan, FTI ITB
Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui tautan https://bit.ly/webinarBioEn_reg
Pendaftaran ditutup Rabu, 25 November 2020 Pukul 20.00 WIB.
Tersedia e-certificate
Narahubung:
Guntur Adisurya
+62 813 2160 6759[:en]
The ITB Faculty of Industrial Technology invites you to participate in:
FTI Webinar Series November 2020 (FREE)
Technological Developments & Challenges of Bioenergy Implementation in Indonesia
Thursday, 26 November 2020, 09.00 – 11.00 WIB
Through the ZOOM application
Speaker
Dr. Tirto Prakoso, ST., M.Eng.
Biomass and Food Processing Technology Research Group, FTI ITB
Jenny Rizkiana, ST., MT., Ph.D.
Chemical Reaction Technology and Catalyst Research Group, FTI ITB
Moderator
Dr. Dianika Lestari, ST., MT.
Biomass and Food Processing Technology Research Group, FTI ITB
Registration can be done online via the link https://bit.ly/webinarBioEn_reg
Registration is closed Wednesday, November 25, 2020 at 20.00 WIB.
E-certificate is available
Contact person:
Guntur Adisurya
+62 813 2160 6759
[:]
Webinar #1 Food Engineering Festival 2020
[:id]
[ The wait is over : Webinar #1 ]
Akhirnya, webinar pertama Food Engineering Festival 2020 akan segera tiba! 😆
Nantikan dan saksikan webinar
“Challenging The Status Quo with Friday Creamery”
dengan pembicara Cantika Putri dan Herlambang SN (Founder of Friday Creamery).
Webinar akan dilaksanakan pada:
🗓 Sabtu, 28 November 2020
🕓 Pukul 16.00-18.00 WIB
📍 Zoom
Jangan lewatkan webinar pertama ini dan segera registrasi di link :
http://tiny.cc/FEFWebinar1
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Person :
Sandra
WA : 0895 4148 45719
Line : sandraaaw
Margie
WA : 0878 8796 7679
Line : maresaaa23
See you there! 👋
Sekilas Informasi tentang Friday Creamery:
Friday Creamery adalah es krim sehat pertama di Indonesia. Es krim yang rendah kalori, rendah gula, rendah lemak, dan berprotein baik, ini telah dibuktikan oleh organisasi standardisasi nasional di indonesia. Rasanya sama dengan es krim biasa ?! This is a guilt-free ice cream!
Webinar kali ini mengupas tuntas tentang cara Ka Herlambang & Ka Cantika menemukan ide usaha, perjalanan dan suka-duka mereka dalam mendirikan usaha, cara mengekspansi usaha serta sharing tips & trick dalam berwirausaha![:en]
[The wait is over: Webinar # 1]
Finally, the first webinar of the 2020 Food Engineering Festival is coming! 😆
Stay tuned and watch the webinar
“Challenging The Status Quo with Friday Creamery”
with the speakers Cantika Putri and Herlambang SN (Founder of Friday Creamery).
The webinar will be held on:
🗓 Saturday, November 28, 2020
🕓 16.00-18.00 WIB
📍 Zoom
Don’t miss this first webinar and register at the link:
http://tiny.cc/FEFWebinar1
For further information, please contact the Contact Person:
Sandra
WA: 0895 4148 45719
Line: sandraaaw
Margie
WA: 0878 8796 7679
Line: maresaaa23
See you there! 👋
Brief Information about Friday Creamery:
Friday Creamery is the first healthy ice cream in Indonesia. Ice cream that is low in calories, low sugar, low fat, and good protein, this has been proven by the national standardization organization in Indonesia. The taste is the same as regular ice cream ?! This is a guilt-free ice cream!
This webinar thoroughly discusses how Ka Herlambang & Ka Cantika found their business ideas, travels and their joys and sorrows in establishing a business, how to expand their business and share tips & tricks in entrepreneurship!
[:]
[:id]
Program studi Teknik Pangan Institut Teknologi Bandung kembali mengadakan kuliah tamu untuk menambah wawasan dan memperlengkapi mahasiswa dengan penerapan ilmu yang telah dipelajari di kelas. Kuliah tamu kali ini diselenggarakan dalam kuliah PG4023 Teknologi Minuman Olahan pada hari Jumat, 20 November 2020 dengan mengusung tema “Pengenalan Industri Minuman di Indonesia dan Tantangan Bahan Baku Khas” yang dibawakan oleh Bapak Andy Murphy, kepala bagian Research and Development PT Suntory Garuda Beverages (SGB).
Industri ini masih terus berkembang dengan laju yang cukup tinggi bahkan di tengah keadaan pandemi. Jenis-jenis minuman dengan penjualan terbesar dimulai dari yang tertinggi adalah air minum dalam kemasan, minuman teh, minuman berperisa buah dan jus, minuman berkarbonasi, minuman kopi, dan minuman isotonik dan energi.
Setiap jenis minuman ini memiliki kompleksitas teknologi dan tantangan tersendiri terutama dalam hal keamanan pangan dan stabilitas kualitas selama masa simpan. Misalnya minuman teh kemasan memiliki pH netral sehingga lebih ideal untuk pertumbuhan mikroba berbahaya; minuman teh pun rawan teroksidasi selama penyimpanan yang dapat berakibat pada hilangnya rasa dan aroma teh.
Demikian pun terdapat tantangan dalam hal perancangan produk minuman agar dapat memenuhi pemintaan dan ekspektasi konsumen. “Dalam perancangan produk minuman yang akan dijual ke pasar, diperlukan pemikiran mengenai masalah apa yang dapat diselesaikan dengan adanya produk ini, ” tutur Pak Andy Murphy.
Untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen dan pasar industri minuman yang semakin kompetitif, inovasi dalam pemrosesan minuman pun menjadi penting termasuk pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia sebagai bahan baku minuman. Indonesia memiliki berbagai bahan baku khas seperti air kelapa sebagai bahan utama nata de coco, rumput laut untuk produksi karagenan, dan ekstrak dari tanaman porang sebagai substitusi konjac gum.
“Yang menjadi masalah adalah bangsa Indonesia umumnya lebih suka mengekspor bahan mentah lalu mengimpor bahan yang telah diproses di luar negeri dengan harga yang jauh lebih mahal, dibandingkan dengan mengolah sendiri di dalam negeri”, ucapnya.
Sebagai penutup, beliau menyampaikan berbagai tantangan dalam industri minuman olahan yang dapat dipecahkan oleh lulusan Teknik Pangan. Hal pertama adalah inovasi dalam perancangan produk untuk menurunkan kadar gula, garam, dan lemak tanpa mengorbankan kualitas rasa produk. Kedua, inovasi dalam kemasan plastik sangat diperlukan untuk menjaga lingkungan, misalnya dengan mencari alternatif bahan yang lebih mudah terurai, metode baru dalam hal daur ulang, ataupun rencana bisnis baru untuk menghasilkan industri yang lebih berkelanjutan.
Partisipan kuliah tamu sangat antusias dan menyampaikan banyak pertanyaan yang sebagian besar langsung dijawab oleh Pak Andy. Kuliah selama tiga jam ini ditutup dengan penyerahan sertifikat oleh Ketua Program Studi Teknik Pangan, Dr. Ronny Purwadi, dan juga acara foto bersama.
[:en]
The Food Engineering Department at the Bandung Institute of Technology held another guest lecture to add insight and equip students with the application of the knowledge they had learned in class. This guest lecture was held in the PG4023 lecture on Processed Beverage Technology on Friday, November 20, 2020 with the theme “Introduction to the Beverage Industry in Indonesia and the Challenge of Typical Raw Materials” presented by Mr. Andy Murphy, head of the Research and Development section of PT Suntory Garuda Beverages SGB).
This industry is still growing at a fairly high rate even in the midst of a pandemic. The types of drinks with the biggest sales starting from the highest are bottled drinking water, tea drinks, fruit and juice flavored drinks, carbonated drinks, coffee drinks, and isotonic and energy drinks.
Each type of drink has its own technological complexity and challenges, especially in terms of food safety and quality stability during shelf life. For example, packaged tea drinks have a neutral pH so they are more ideal for the growth of harmful microbes; tea drinks are also prone to oxidation during storage which can result in loss of tea flavor and aroma.
Likewise, there are challenges in designing beverage products in order to meet consumer demands and expectations. “In designing beverage products that will be sold to the market, it is necessary to think about what problems can be solved with this product,” said Mr. Andy Murphy.
To meet changing consumer demands and the increasingly competitive beverage industry market, innovation in beverage processing is also important, including the use of Indonesia’s biodiversity as raw material for beverages. Indonesia has a variety of distinctive raw materials such as coconut water as the main ingredient for nata de coco, seaweed for carrageenan production, and extracts from the porang plant as a substitute for konjac gum.
“The problem is that the Indonesian nation generally prefers to export raw materials and then import materials that have been processed abroad at a much higher price, compared to processing it at home,” he said.
In closing, he conveyed various challenges in the processed beverage industry that can be solved by Food Engineering graduates. The first is innovation in product design to reduce levels of sugar, salt and fat without compromising the taste quality of the product. Second, innovation in plastic packaging is needed to protect the environment, for example by looking for alternatives to materials that are more biodegradable, new methods of recycling, or new business plans to produce a more sustainable industry.
Participants in the guest lecture were very enthusiastic and asked many questions, most of which Mr. Andy answered immediately. The three-hour lecture was closed with a certificate handover by the Head of the Food Engineering Study Program, Dr. Ronny Purwadi, and also a group photo event.
[:]
[:id]Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo (STKSR) merupakan seminar tahunan yang diselenggarakan oleh departemen teknik kimia ITB untuk menghargai kontribusi Prof. Soehadi Reksowardojo dalam mengembangkan pendidikan teknik kimia. STKSR 2020 bersama dengan Symposium on Photocatalyst and Photocatalysis (Symphosis) telah berhasil dilaksanakan dengan platform Zoom pada tanggal 16 dan 17 November 2020. Pada tahun ini STKSR 2020 membawakan tema “Circular Economy for a Better World”.
Sejumlah pembicara dari berbagai negara diundang untuk membicarakan berbagai topik bioenergi dan energi alternatif, teknologi pangan, teknologi bioprocess, kemurgi, teknologi pemisahan, simulasi proses, aplikasi industri, teknik reaksi dan kontrol, dan pendidikan teknik kimia. Presentasi dari para pembicara terbagi dalam 2 sesi besar dan 5 sesi paralel. Tahun ini terdapat 5 pembicara utama, 5 pembicara yang diundang, dan 113 makalah oral.
STKSR 2020 diawali dengan 3 rangkaian webinar yang telah dilaksanakan sebelumnya. Webinar pertama mengangkat tema “Penerapan Konsep Circular Economy dalam Mencapai Sustainable Consumption and Production di Industri Indonesia” yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2020. Webinar kedua dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2020 dengan tema “Industrial Water Reuse: Innovation and Practical Applications”. Webinar ketiga dengan tema “Challenges and Future Outlook of Photocatalytic Technology” telah dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2020.
[:en]International Seminar on Chemical Engineering Soehadi Reksowardojo (STKSR) is an annual seminar held by the Department of Chemical Engineering of Institut Teknologi Bandung (ITB) to commemmorate the contributions of Soehadi Reksowardojo in the advancement of chemical engineering education. STKSR 2020 with Symphosium on Photocatalyst and Photocatalysis (Symphosis) has successfully been held through the platform Zoom on November 16-17, 2020, with the theme “Circular Economy for a Better World”.
A handful of speakers from a multitude of countries was invited to talk on topics regarding bioenergy and alternative energy, food technology, bioprocess technology, chemurgy, separation technology, process simulation, industrial applications, reaction and control engineering, and chemical engineering education. Speaker presentations are held in 2 plenary sessions and five parallel sessions. This year’s seminar holds 5 keynote speakers, 5 invited speakers, and 120 oral papers.
STKSR 2020 was preceded by 3 pre-event webinars. The first pre-event webinar discussed the topic “Circular Economy Implementation in Indonesian Industries to Reach Sustainable Consumption and Production”, held on July 28, 2020. The second pre-event webinar discussed the topic “Industrial Water Reuse: Innovation and Practical Applications”, held on August 24, 2020. The third and final pre-event webinar discussed the topic “Challengens and Future Outlook of Photocatalytic Technology”, held on October 19, 2020.
[:]
Guest Lecturer on Bioremediation
[:id]2 tim mahasiswa PG berhasil menjadi juara 1 (Haga-Enrico-Anisa dibawah bimbingan Dr. Dian Shofinita) dan juara 3 (Wahyu-Lintang-Fathia dibawah bimbingan Dr. Dianika Lestari) di kompetisi Food Product Development (FPDC) IPB 2020
[:en]2 student teams won 1st place (Haga-Enrico-Anisa under the guidance of Dr. Dian Shofinita) and 3rd place (Wahyu-Lintang-Fathia under the guidance of Dr. Dianika Lestari) in the IPB 2020 Food Product Development Competition (FPDC)
[:]