[:id]
Ketua Panitia Seminar Antonius Indarto (kelima dari kiri) berpose bersama Rektor Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Ayub UI Meko (keempat dari kanan) usai memberikan keterangan pers kepada awak media di Swiss Bellin Kristal Hotel Kupang, Sabtu (5/10) sore. Foto: Sinta Tapobali/VN
Sinta Tapobali
Program Studi Teknik Kimia dan Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Kristen Artha Wacana Kupang siap menyelenggarakan kegiatan International Seminar on Chemical Enginerring Soehadi Reksowardojo (STKSR) 2019.
Seminar yang mengangkat tema utama ‘Bioenergi dan Produk-Produk Kimia Berbasis Bio untuk Kemandirian dan Kedaulatan Bangsa’ itu akan digelar pada 7-8 Oktober di Swiss Bellin Kristal Hotel, Kupang.
Menariknya, dalam seminar itu, ada 122 paper yang akan dipresentasikan oleh para kontributor artikel dari enam negara, seperti New Zealand, Australia, Jepang, Malaysia, dan Indonesia. Beberapa kontributor berasal dari NTT yang akan mempresentasikan temuan serta kajian ilmiah yang mereka lakukan dan peroleh selama melakukan penelitian.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Seminar Dr Antonius Indarto kepada awak media, Sabtu (5/10) di Swiss Bellinn Kristal Hotel Kupang.
Menurutnya, sejak tahun 1991 seminar secara berulang digelar di kampus ITB dan pada tahun 2019 ini, secara perdana seminar ini digelar di luar ITB dan NTTlah yang mendapatkan kesempatan perdana. “Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo (STKSR) untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 1991 di kampus ITB Bandung dan dilakukan secara berulang setiap tahunnya untuk pertama kali Seminar STKSR ini dilakukan di luar ITB yaitu di tahun 2019 ini dan NTT mendapatkan kesempatan perdana tersebut,” jelasnya.
Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan forum atau wadah diskusi dan sering bahan bakar, produk-produk kimia dan listrik dengan sumber daya alam terbarukan. Selain itu juga untuk mendapatkan berbagai informasi, rumusan isu dan gagasan-gagasan teknis dan teknologi dari para peneliti, akademisi, pengusaha dan pemerintah terkait pengembangan teknologi bioenergi, produksi bahan-bahan kimia berbasis bio termasuk pangan dan listrik dari sumber daya alam terbarukan.
Program studi teknik kimia dalam beberapa tahun terakhir telah fokus melakukan berbagai kajian penelitian di bidang pengembangan teknologi, proses dan produksi untuk transportasi, dan pemanfaatan aneka sumber energi alternatif untuk listrik. Sejumlah hasil kajian itu telah dipublikasikan, salah satunya melalui wadah tahunan, yakni International Seminar on Chemical Engineering Soehadi Reksowardojo (STKSR).
Ia menambahkan untuk menemukan gagasan-gagasan yang komprehensif dan rumusan pengembangan teknologi proses produksi bahan bakar dan listrik dengan sumber daya alam terbarukan diperlukan adanya sinergitas antara pemangku kepentingan baik masyarakat, akademisi, pengusaha maupun pemerintah.
“Oleh karena itu sinergitas tersebut diwujudkan melalui sebuah konferensi seperti STKSR 2019, sebagai wadah untuk memfasilitasi kepentingan masa depan Indonesia dan pengembangan teknologi bioenergi dan produksi bahan kimia berbasis bio serta kelistrikan dengan sumber daya alam terbarukan. Target capaian seminar ini yaitu penguatan visi terkait dengan pengembangan teknologi bioenergi, produksi bahan bahan kimia berbasis nabati dan listrik tak terbarukan,” tambahnya menjelaskan.
Ia berharap melalui seminar ini, mereka bisa mengumpulkan semua ilmuwan, akademisi, maupun Pemerintah NTT, agar bersama-sama merembuk dan berdiskusi tentang bagaimana menyamakan dan mempertajam visi dan misi, sehingga nantinya bisa bersama-sama mencapai satu tujuan untuk pengembangan bioenergi ini khususnya di NTT.
“Saya mengapresiasi sekali pengembangan yang di lakukan oleh Provinsi NTT yaitu produknya kelor yang sudah dikembangkan di sini, dan ini sebagai salah satu bentuk kita mandiri dan tidak tergantung pada import, semoga seminar ini bisa membuat kita berjalan pada arah yang sama sehingga efeknya itu akan terasa,” paparnya.
Rektor Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Ayub UI Meko juga mengapresiasi seminar bertaraf Internasional itu. Dikatakannya bahwa dari sekian banyak Universitas di NTT, ITB memilih bekerja sama dengan UKAW dalam penyelenggaraan seminar ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada ITB karena sudah memilih Universitas Artha Wacana Kupang, seminar ini akan memberikan nuansa lain dan motivasi baik itu kepada peserta maupun simpatisan, ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia Timur memiliki banyak sekali jenis tanaman yang menghasilkan biji yang di dalamnya terdapat lemak dan jenis tanaman ini bisa di manfaatkan untuk kepentingan menghasilkan bioenergi. Oleh karena itu, seminar ini sebagai jejak awal yang di gagas oleh Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi Bandung untuk kedepannya bisa bekerja bersama-sama untuk menghasilkan bioenergi dari tanaman-tanaman yang ada di NTT. (mg-23/C-1)
Sumber : https://www.victorynews.id/itb-ukaw-gelar-seminar-internasional/[:en]
Seminar Committee Chair Antonius Indarto (fifth from left) poses with the Chancellor of the Artha Wacana Christian University Kupang Job UI Meko (fourth from right) after giving a press statement to the media crew at the Swiss Bellin Kristal Hotel Kupang, Saturday (5/10) afternoon. Photo: Sinta Tapobali / VN
Sinta Tapobali
The Chemical Engineering Department and the Faculty of Industrial Technology, Institut Teknologi Bandung in collaboration with the Faculty of Agricultural Technology, Artha Wacana Christian University, Kupang are ready to organize the International Seminar on Chemical Engineeringiner Soehadi Reksowardojo (STKSR) 2019.
The seminar with the main theme ‘Bioenergy and Bio-Based Chemical Products for National Independence and Sovereignty’ will be held on 7-8 October at the Swiss Bellin Kristal Hotel, Kupang.
Interestingly, in the seminar, there were 122 papers that would be presented by article contributors from six countries, such as New Zealand, Australia, Japan, Malaysia, and Indonesia. Some of the contributors are from NTT who will present their findings and scientific studies that they conducted and obtained during the research.
This was conveyed by the Chair of the Seminar Committee Dr. Antonius Indarto to the media crew, Saturday (5/10) at the Swiss Bellinn Kristal Hotel Kupang.
According to him, since 1991 the seminar has been repeatedly held at the ITB campus and in 2019, the first seminar was held outside of ITB and NTT which had the first chance. “Soehadi Reksowardojo’s Chemical Engineering Seminar (STKSR) was held for the first time in 1991 on the Bandung ITB campus and was held repeatedly every year for the first time this STKSR Seminar was held outside ITB, in 2019 and NTT had the first opportunity,” he explained. .
The purpose of this activity is to create a forum or forum for discussion and often fuel, chemical products and electricity with renewable natural resources. In addition, to get various information, formulation of issues and technical and technological ideas from researchers, academics, entrepreneurs and government related to the development of bioenergy technology, production of bio-based chemicals including food and electricity from renewable natural resources.
The chemical engineering study program in recent years has focused on conducting various research studies in the field of technology development, processes and production for transportation, and the use of various alternative energy sources for electricity. A number of studies have been published, one of them through an annual forum, namely the International Seminar on Chemical Engineering Soehadi Reksowardojo (STKSR).
He added that to find comprehensive ideas and formulation of technological development of fuel and electricity production processes with renewable natural resources, there needed to be synergy between stakeholders, both the community, academics, business people and the government.
“Therefore the synergy is manifested through a conference such as STKSR 2019, as a forum to facilitate Indonesia’s future interests and the development of bioenergy technology and the production of bio-based chemicals and electricity with renewable natural resources. The target of this seminar is to strengthen the vision related to the development of bioenergy technology, the production of vegetable-based chemicals and non-renewable electricity, “he explained.
He hoped that through this seminar, they could gather all scientists, academics, and the NTT Government, so that together they could discuss and discuss how to equalize and sharpen their vision and mission, so that later they could jointly achieve one goal for the development of this bioenergy, especially in NTT .
“I really appreciate the development carried out by the Province of NTT, which is Moringa products that have been developed here, and this is one of our independent forms and does not depend on imports, hopefully this seminar can make us walk in the same direction so that the effect will be felt , “He explained.
The Chancellor of Artha Wacana Christian University Kupang Job UI Meko also appreciated the international seminar. He said that of the many universities in NTT, ITB chose to collaborate with UKAW in organizing this seminar.
“I am very grateful to ITB for choosing Artha Wacana University Kupang, this seminar will give other nuances and motivations to both participants and sympathizers,” he said.
According to him, Eastern Indonesia has many types of plants that produce seeds in which there is fat and these types of plants can be utilized for the benefit of producing bioenergy. Therefore, this seminar is an initial trail initiated by the Faculty of Agricultural Technology, Bandung Institute of Technology, in the future it can work together to produce bioenergy from plants in NTT. (mg-23 / C-1)
Sumber : https://www.victorynews.id/itb-ukaw-gelar-seminar-internasional/[:]